Demokrat Tak Hancur, Hanya Kehilangan Simbol

VIVAnews - Dalam pesan singkatnya ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Marzuki Alie menyebut partainya "akan menuju kehancuran" kalau sesama pengurus saling berdebat. Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, sinyalemen ini tak sepenuhnya benar.

"Kalau di ambang kehancuran, saya kira tidak," kata Burhan. "Bahwa tidak efektifnya manajemen kontrol konflik di Partai Demokrat, iya," katanya saat diwawancara VIVAnews.com, Minggu 10 Juli 2011.

Namun Burhan memastikan, gonjang-ganjing Demokrat yang dipicu kasus suap M Nazaruddin, memang akan membuat elektabilitas Demokrat terus merosot. "Demokrat kehilangan simbol dan jualan utama mereka yaitu simbol antikorupsi," kata Burhan. "Orang sulit menghilangkan memori buruk mengenai Nazaruddin."

Situasi ini hanya bisa diperbaiki oleh SBY apabila nanti mengeluarkan kebijakan yang populis. Apalagi, kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia itu, kasus-kasus yang membelit kader-kader Demokrat seperti Nazaruddin masih dalam taraf 'politik'.

"Belum sampai di level yuridis, bahwa ada putusan pengadilan menyatakan Nazaruddin atau Andi Nurpati bersalah," kata Burhan.

Komentar

Postingan Populer